Beberapa hari yang lalu, aku mengalami peristiwa yang baru pertama
kali terjadi selama 20 tahun ini. Bisa dibilang kejadian yang aneh, lucu, dan
tak terduga. Tepatnya pada saat aku menyelesaikan beberapa berkas-berkas magang
kerja di PT. Mitratani Dua Tujuh.
Saat itu aku bersama seorang teman yang juga mengikuti magang kerja,
mengurus beberapa berkas di perusahaan tersebut. Ketika akan memasuki pintu
masuk utama, suasana aneh sekaligus mencekam menyambut kami. Terlihat banyak
beberapa polisi dan tentara berjaga-jaga di pos penjaga dan pintu utama. Entah
apa yang terjadi disitu. Sampai-sampai aku berpikiran apa ada teror bom di
perusahaan tersebut. Karena melihat raut muka mereka yang tampak tegang
dan para pekerja atau buruh juga tidak
sedikit pun terlihat. Suara mesin pabrik juga tak ada yang beroperasi. Suasananya tampak lengang.
Penjagaan di jalan raya juga semakin ketat. Bahkan sampai mengalami
kemacetan luar biasa karena dikabarkan bapak SBY sudah sampai di Jember. Semua
kendaraan yang berlalu lalang tiba-tiba saja diberhentikan. Tak ada yang boleh
melewati daerah pintu masuk Mitratani Dua Tujuh. “Sampek segitunya perlakuan mereka, padahal
SBY juga manusia kan?” Kataku pada temanku dan kamipun tertawa.
Bukan peristiwa itu yang membuatku sampai membuat status diakun facebook. Hanya saja sedikit ingin
menceritakan kronologi awalnya.
Setelah berada diantara kemacetan yang sangat merugikan, kamipun
berpisah kerumah masing-masing karena saat itu kami mengendarai motor
masing-masing. Ditengah-tengah perjalananku menuju rumah tiba-tiba saja
terdengar suara seorang lelaki memanggilku dari belakang.
"Mbak..mbak, permisi sebentar?" Kata laki-laki itu
"Iya mas, ada apa?" Jawabku dengan sedikit bingung dan juga
takut.
"Mbak ngekos dimana??" timpal laki-laki itu.
"Saya nggak ngekos mas, saya mau pulang. memangnya kenapa
mas??" dalam hati aku semakin bingung.
"Ow rumah. begini mbak saya boleh pinjam sepatu nggak??"
soalnya saya mau ngajukan proposal di Alfamart, lupa nggak bawa sepatu.
Memang lelaki itu tidak memakai
sepatu. Dalam hati, aku semakin bingung harus percaya apa tidak. dan aku
langsung menjawab, "em gimana ya mas??"
Dan
laki-laki itu mencoba meyakinkan ku dengan harapan aku akan meminjamkan sepatuku. "Begini
sudah mbak, laptop saya sebagai jaminan."
"Gak
usah sudah mas, gak papa."
"Beneran mbak, terima kasih banyak ya mbak." wajahnya tampak bahagia sekali
"Beneran mbak, terima kasih banyak ya mbak." wajahnya tampak bahagia sekali
Setelah meminjamkannya sepatu dirumahku, kami sempat mengobrol
sedikit. Ternyata laki-laki itu seorang mahasiswa Universitas Jember mau mengajukan proposal dana di Alfamart
untuk acara reuni akbar. Karena memakai sandal, dia tidak diijinkan oleh si
penjaga masuk. Sehingga mengharuskan dirinya berpikir bagaimana caranya
mendapatkan pinjaman sepatu.
Perjuangannya hanya untuk formalitas membuatku tertawa. Bagaimana
tidak, meminjam sepetu kepada seorang wanita di jalan sampai menyerahkan
laptopnya sebagai jaminan. Yah , semoga
saja dengan usaha yang dia lakukan, harapannya segera terealisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar