YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 30 Januari 2013

Menoleh, Diriku



Kehidupan bagaikan sebuah misteri.  Banyak sekali yang tidak aku mngerti tentang kehidupanku ini. Kehidupan yang selalu penuh tanda tanya dan tak seorangpun tahu apa yang terjadi esok. Kehidupan yang aku jalani selama ini, memang  tak sepenuhnya berjalan sesuai apa yang aku inginkan.
Masa-masa pahit yang pernah aku alami, seperti menghantui setiap jejak perjalanan hidupku. Masa dimana aku tidak ingin mengingatnya. Tetapi aku sadar, masa lalu tidak akan beranjak atau hilang bahkan musnah dari sebuah kehidupan.
Aku hanya ingin selalu memberikan sentuhan kecil yang bisa membuat dari sebagian hidupku lebih berarti. Tidak hanya menerawang  kehidupan yang kosong, hampa, dan getir yang kurasakan pada masa itu.
Aku hanya sosok wanita yang selalu berandai tapi tak pernah berwujud. Terlintas sebuah pertanyaan dala hati, “apakah aku hanya terlalu berharap  pada nasib yang bisa mengubah kehidupanku yang kelam mejadi lebih berarti?”. Menunggu keajaiban datang tanpa ada usaha yang aku lakukan, rasanya sangat mustahil. Memang tidak ada salahnya bukan jika aku berandai atau berharap apa yang aku inginkan?

 
Aku bukan wanita tegar seperti kebanyakan orang katakan padaku dan juga aku selalu bisa membuat orang lain tertawa. Hanya terlihat dari luar aku tampak seperti itu. Banyak sisi lain dariku yang orang lain tidak tahu. Bukan karena aku ingin menyembunyikan semua masalah yang aku alami, tetapi aku  terlalu menutup diriku kepada orang lain. Sangat bertolak belakang dengan persepsi  orang mengenai diriku, aku menganggap diriku sangat lemah, rapuh, tidak berdaya. Hanya air mata yang aku teteskan, hanya air mata yang aku tumpahkan. Mungkin dengan itu sedikit meringankan atau melegakan beban yang aku rasakan.
Masa lalu itu terlalu menyakitiku, terlalu membelenggu kehidupanku  yang membuatku seperti sekarang. Apakah aku terlalu menyalahkan masa lalu yang membuatku seperti ini?  Apakah aku terlalu terpaku pada masa lalu yang sangat pahit?
Hati kecilku ingin menjerit, aku harus bangkit, aku harus berjuang mengalahkan segala lara yang pernah aku rasakan pada masa lalu. Mengubah sedikit demi sedikit sebagian hidupku yang sempat terombang-ambing arus masa lalu yang pahit itu.
Memang semuanya tidak bisa instan atau cepat seperti apa yang aku harapkan, butuh proses. Menjalankan proses itu membutuhkan suatu usaha dan kesabaran. Hal itu yang belum sepenuhnya aku lakukan. Aku hany melakukan sebatas apa yang aku bisa dan itu tidak cukup. Butuh mental, hati, dan tekad yang benar-benar kuat. Aku merasa semua itu tidak kumiliki.
Itulah aku. Aku hanya bisa melihat, tidak bisa melakukan. Aku hanya terpaku pada masa pahit yang aku alami. Aku yang selalu terpuruk dengan kehidupan masa lalu. Aku yang selalu egois menyalahkan keadaan yang membuatku seperti saat ini.
Sampai kapan aku selalu sepert ini, aku tidak tahu. Aku sadar jika aku sperti ini akan menghancurkan diriku sendiri. Aku juga merasa bodoh, buta, dan tidak merasakan masih banyak orang-orang yang berada disampingku. Selalu memberikan dukungan, motivasi, dan selalu membantuku disaat keterpurukan menimpa diriku. Aku memang orang yang tidak peka, selalu melihat ke “belakang”, merasa menjadi beban bagi orang lain.
Maafkan aku jika aku seperti ini, tidak pernah merasakan apa yang sudah kalian berikan untukku. Untuk kalian, aku akan terus berjalan dan berjuang menghadapi  lika-liku kehidupan. Aku akan membuat kalian tersenyum bangga padaku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar