Menerima
atau aku harus berpura-pura saja. Kenyataan yang seperti menempatkan diriku
pada suatu pilihan. Bagaimana pilihan itu yang menyulitkan untukku, bukan untuk
mereka. Dan mereka menginginkanku untuk menerima kenyataan ini.
Bagi
mereka keputusanku sangat menentukan kehidupannya. Bagi mereka, menginginkan
aku tidak menentang kenyataan ini. Benar, mereka sangat sangat menginginkan aku
menerimanya. Hanya menerimanya. Setidaknya hal itu bisa meringankan beban
dipikirannya kata mereka.
Itu
semua dari sudut pandang mereka, bagaimana dari sudut pandangnya. Apakah keputusanku
akan berpengaruh pada pilihan hidupnya. Bahkan jika sebenarnya aku ingin menolak kenyataan ini. Apa
mungkin akan mengubah pada pilihan hidupnya. Hal itu yang menyulitkan bagiku paa
keputusan yang absurd.