Mereka, mereka yang mungkin bisa kusebut
teman perjalanan. Karena dimana ada aku pasti ada mereka. Layaknya seperti
makan sayur yang tak ada bumbu, maka hambarlah sayur tersebut. Begitu juga
dengan mereka. Mungkin ini permisalan yang terlalu hiperbola :D
Awalnya aku dan mereka yang tak saling
mengenal satu sama lain. Atau bahkan seperti orang asing. Kemudian dalam satu
ruang lingkup dan waktu yang sama aku dan mereka dipertemukan. Berinteraksi,
beradaptasi, mengenal satu sama lain dan pertemanan pun terjalin. Meskipun awalnya
aku yang awalnya terlihat polos dan malu-malu, tak ada yang menyulitkan bagiku
untuk menjalin pertemanan dengan mereka.
Setelah beberapa semester dalam satu ruang
kuliah yang sama dan mengenyam beberapa mata kuliah yang sama pula, kita
dipertemukan kembali dalam satu organisasi yang sama. Mungkin karena keinginan
kita yang sama untuk mengikuti organisasi tersebut. Hanya saja sedikit aku
mempengaruhi diantara mereka untuk mengkuti organisasi tersebut atau malah
sebaliknya aku yang terpengaruh mereka. Tapi dari lubuk hatiku yang terdalam
aku memang ingin mengikuti organisasi tersebut dengan niatan yang kuat.
Terhitung dua tahun berjalan, suara-suara
mereka yang selalu terdengar ketika aku memasuki dunia kampus. Keintensifan dalam
waktu dan ruang lingkup yang sama, membuatku semakin dekat dengan mereka. Suara
tertawa mereka, canda mereka, keluhan mereka,
ataupun terkadang tangisan mereka pernah aku rasakan. Dan sebaliknya
juga aku terkadang seperti itu.
Mereka yang selalu mendengarkan segala
curahan hati, unek-unek dan permasalahan yang aku alami. Solusi,
nasihat-nasihat, ataupun petuah-petuah yang mereka lontarkan kepadaku seakan
seperti obat penyembuh bagi permasalahan yang aku hadapi. (ini juga terlalu
hiperbola :D). Tak dapat terhindarkan perbedaan pendapat, keegoisan, kemarahan,
kejengkelan karena karakter yang berbeda kerap terjadi diantara kita. Meskipun
begitu itu tak berlangsung lama dan seakan segala persoalan tersebut melebur
seperti butiran pasir yang tak terlihat.
Aku masih ingat beberapa hari yang lalu
diantara mereka pernah menanyakan ‘’bagaimana jika kita sudah lulus nanti dan
bekerja?? Apakah kita masih bisa seperti ini lagi?? berkumpul, bercanda, tertawa
lebar yang biasa kita lakukan didalam sekret yang kerap mengganggu UKM-UKM
lain?? Aku berpikir mungkin keadaan seperti itu tak akan tercipta lagi jika kita disibukkan oleh
kepentingan masing-masing. Tetapi jika
kita masih bisa berkomunikasi dengan baik, maka tembok jarak dan waktu akan
bisa kita lewati.
Mungkin aku
tak bisa mengungkapkan lewat lisan dan hanya bisa kusampaikan lewat tulisan
ini. Untuk mereka yang menjadi penyemangat ketiga ku, mereka yang menjadikanku
wanita yang kuat dalam menghadapi persoalan hati, mereka yang selalu cerewet
mengingatkanku tentang ini itu dan hal sekecil mungkin seperti mencuci tangan,
mereka yang menjadi tempat menampung semua masalahku dan masih banyak lagi.
Terima kasih untuk semuanya. Berharap kalian bisa melakukan yang terbaik dalam
hidup kalian. Seperti kata Soe Hoek Gie “Setelah
kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya, tentang tujuan hidup yang tak satu
setan pun tahu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar