YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 28 November 2013

Sederetan Pertanyaan



Akhir-akhir ini aku sering sekali berpikir.  Bukan berarti selama hidupku aku tak berpikir tentang sesuatu hal. Tapi beberapa minggu ini aku sering melamun, merenung sesuatu mengenai kehidupanku yang kadang menggangu pikiranku sendiri.  Kadang berimajinasi dan berkhayal dengan pikiran-pikiranku sendiri.
Saat melakukan apa saja dan sesibuk apapun aktifitas yang kulakukan, ada saja yag kupikirkan. Seperti roh yang meninggalkan jasadnya. Dan beruntunglah aku masih hidup dan tidak menjadi mayat hidup.
Jika ditanyaa apa yang kupikirkan? Mungkin seperti deretan-deretan pertanyaan yang kususunan sendiri dalam sebuah pemikiran-pemikiran yang terus berulang-ulang terjebak dalam otak. Tentang hidup, tentang keinginan, tentang keresahan, tentang masa depan, tentang hal yang menggelitikan, tentang semua hal mengenai kehidupanku ini. Mempertanyakan semua hal untukku sendiri, yang terkadang tak mampu untuk ku jawab.

Selasa, 05 November 2013

Tentang Kamu


Semuanya terasa berbeda tidak seperti dulu. Apa hanya sekedar perasaan ini saja yang terlalu ingin disampingmu ataukah perasaan ini terlalu egois. Setidaknya itu yang membuat perasaan ini bertahan. Disisi lain perasaan yang tidak ingin tersakiti lagi. Tidak bisa menyalahkan memang, jika perasaan ini masih tetap ada dan semakin membuatku merasakan rasa sakit yang mendalam
Kerinduan yang aku rasakan, seakan seperti memeluk bulan.
****
Pandanganku langsung tertuju pada sebuah benda kotak persegi panjang ukuran besar yang terbungkus kertas berwarna cokelat muda dan terbalut pita pink diatasnya terlentang diatas tempat tidur. Benda besar itu seakan menyambutku ketika aku membuka pintu kamar. Entah kenapa pikiranku tiba-tiba langsung mengarah pada kejadian teror bom berupa kiriman-kiriman paket misterius yang akhir-akhir ini marak diberitakan. Ditambah sekarang menunjukkan jam malam. Tak seorangpun penghuni rumah yang  mungkin sekedar memberikan informasi tentang asal-usul benda misterius ini karena sudah tertidur pulas Ketakutan tiba-tiba menjalar pada diriku.
Argh.. mungkin aku terlalu terhanyut dalam pikiranku sendiri yang tak sepenuhnya benar. Juga mungkin efek kelelahan karena kegiatan di kampus hari ini yang sangat padat. Rasa penasaranku membuyarkan semua pikiran negatif  yang sempat terlintas. Tanpa berpikir panjang lagi aku membuka bungkusan  paket misterius itu.
Lukisan?? Sejenak kuperhatikan lukisan tersebut. Lukisan yang tergoreskan dalam kanvas menggambarkan sebuah panorama pantai yang sangat tenang. Dengan semburan-semburan warna yang indah seakan tidak bosan-bosannya aku menikmatinya. Kuperhatikan kembali secara lebih detail lukisan itu,  tampak terlihat jelas sosok perempuan dengan topi jerami cokelat tua menikmati indahnya dan ketenangan birunya samudra ditepi pantai. Mataku kemudian beralih pada serangkaian tulisan yang tercantum berada dibawah lukisan itu “For Mbem tersayang, Happy Universery 2nd”.
Senyumku tak bisa tertahankan lagi. Seketika aku langsung merogoh tas mencari handphone dan mengetik beberapa angka. Terdengar suara laki-laki.
“Hallo Mbem sayang, gimana kamu suka gak?”
“ hmm, gimana ya??” kataku dengan suara menggoda.
“ Sepertinya aku gak bisa tidur kalo kamu gak suka” suaranya terdengar sedih dan kecewa
“Abi sayang, sepertinya aku yang sebentar lagi gak bisa tidur karena aku sangat bahagia sekarang. Makasih ya lukisannya aku  sukaa, pake banget” jawabku sambil memandang lukisan yang masih berada dalam pangkuanku.
“hehe.. iya sayang sama-sama. Aku juga bahagia karena dua tahun kita pacaran kamu udah  nemenin aku, udah sayang sama aku  meskipun aku jarang mandi” sambil ketawa lebar.

“ bukan jarang tapi sering, iya sayang aku juga makasih buat satu tahun selama kita pacaran kamu bikin aku ketawa terus tapi lebih banyak  bikin aku ngambek” cerutuku.
“hehe.. iya sayang  maaf. Ya udah bobok sana, udah  malem besok kan  kamu ada kuliah pagi. Aku sayang kamu Mbem” suaranya lembut seakan m
“ iya jelek. Kamu sekarang udah kayak emak-emak ya, cerewet. Aku juga sayang banget sama kamu Bi” balasku dengan tersenyum simpul. 

****