Semuanya
terasa berbeda tidak seperti dulu. Apa hanya sekedar perasaan ini saja yang
terlalu ingin disampingmu ataukah perasaan ini terlalu egois. Setidaknya itu
yang membuat perasaan ini bertahan. Disisi lain perasaan yang tidak ingin
tersakiti lagi. Tidak bisa menyalahkan memang, jika perasaan ini masih tetap
ada dan semakin membuatku merasakan rasa sakit yang mendalam.
Kerinduan
yang aku rasakan, seakan seperti memeluk bulan.
****
Pandanganku langsung
tertuju pada sebuah benda kotak persegi panjang ukuran besar yang terbungkus
kertas berwarna cokelat muda dan terbalut pita pink diatasnya terlentang diatas
tempat tidur. Benda besar itu seakan menyambutku ketika aku membuka pintu
kamar. Entah kenapa pikiranku tiba-tiba langsung mengarah pada kejadian teror
bom berupa kiriman-kiriman paket misterius yang akhir-akhir ini marak
diberitakan. Ditambah sekarang menunjukkan jam malam. Tak seorangpun penghuni
rumah yang mungkin sekedar memberikan
informasi tentang asal-usul benda misterius ini karena sudah tertidur pulas
Ketakutan tiba-tiba menjalar pada diriku.
Argh..
mungkin aku terlalu terhanyut dalam pikiranku sendiri yang tak sepenuhnya
benar. Juga mungkin efek kelelahan karena kegiatan di kampus hari ini yang
sangat padat. Rasa penasaranku membuyarkan semua pikiran negatif yang sempat terlintas. Tanpa berpikir panjang
lagi aku membuka bungkusan paket
misterius itu.
Lukisan??
Sejenak kuperhatikan lukisan tersebut. Lukisan yang tergoreskan dalam kanvas
menggambarkan sebuah panorama pantai yang sangat tenang. Dengan
semburan-semburan warna yang indah seakan tidak bosan-bosannya aku
menikmatinya. Kuperhatikan kembali secara lebih detail lukisan itu, tampak terlihat jelas sosok perempuan dengan
topi jerami cokelat tua menikmati indahnya dan ketenangan birunya samudra
ditepi pantai. Mataku kemudian beralih pada serangkaian tulisan yang tercantum
berada dibawah lukisan itu “For
Mbem tersayang, Happy Universery 2nd”.
Senyumku tak bisa tertahankan lagi.
Seketika aku langsung merogoh tas mencari handphone
dan mengetik beberapa angka. Terdengar suara laki-laki.
“Hallo
Mbem sayang, gimana kamu suka gak?”
“
hmm, gimana ya??” kataku dengan suara menggoda.
“ Sepertinya aku gak
bisa tidur kalo kamu gak suka” suaranya terdengar sedih dan kecewa
“Abi sayang, sepertinya
aku yang sebentar lagi gak bisa tidur karena aku sangat bahagia sekarang.
Makasih ya lukisannya aku sukaa, pake
banget” jawabku sambil memandang lukisan yang masih berada dalam pangkuanku.
“hehe.. iya sayang sama-sama. Aku juga
bahagia karena dua tahun kita pacaran kamu udah nemenin aku, udah sayang sama aku meskipun aku jarang mandi” sambil ketawa
lebar.
“ bukan jarang tapi sering, iya sayang
aku juga makasih buat satu tahun selama kita pacaran kamu bikin aku ketawa
terus tapi lebih banyak bikin aku ngambek”
cerutuku.
“hehe.. iya sayang maaf. Ya udah bobok sana, udah malem besok kan kamu ada kuliah pagi. Aku sayang kamu Mbem”
suaranya lembut seakan m
“ iya jelek. Kamu
sekarang udah kayak emak-emak ya, cerewet. Aku juga sayang banget sama kamu Bi”
balasku dengan tersenyum simpul.
****